TATA PARAGRAF BAHASA INDONESIA

 TATA PARAGRAF BAHASA INDONESIA


Gambar 1



A. Pengertian Paragraf

Paragraf menurut KBBI cetakan V adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru). Paragraf ialah suatu kumpulan dari kesatuan pikiran yang kedudukannya lebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Atau dapat diartikan pula paragraf adalah bagian dari sebuah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat, yang berisiskan tentang informasi dari penulis untuk pembaca dengan pikiran utama sebagai pusatnya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

Paragraf disebut juga alinea. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis  yang mengandung satu kesatuan ide pokok. Disamping itu, secara teknis paragraf merupakan satuan terkecil dari sebuah kalangan. Biasanya paragraf itu terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan baik isi maupun bentuknya. Isi kalimat-kalimat pembangun paragraf itu membentuk satuan pikiran sebagai bagian dari pesan yang disampaikan penulis dalam karangannya. Jadi, dengan kata lain bahwa paragraf  adalah satuan terkecil dari karangan yang biasanya terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan dan merupakan uraian tentang sebuah ide pokok.

Pengertian lainnya bahwa dalam sebuah paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut; mulai dari kalimat pengenal, kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam satu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Paragraf dapat juga dikatakan sebagai sebuah karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kepayahan membaca tulisan atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena kita seolah-olah dicambuk untuk membaca terus menerus sampai selesai. Kita pun susah memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lain. Dengan adanya paragraf kita dapat berhenti sebentar sehingga kita dapat memusatkan pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu.

B. Fungsi Paragraf

Sesuatu yang bersifat abstrak lebih sukar dipahami dibandingkan dengan sesuatu yang lebih kecil dan kongkret. Pemahaman pada dasarnya adalah memahami bagian-bagian kecil  serta hubungan antarbagian-bagian itu dalam rangka keseluruhan. Karangan pun dapat dikatagorikan sebagai sesuatu yang abstrak. Maka untuk memahaminya karangan itu perlu dipecah-pecah jadi bagian-bagian kecil yang dikenal dengan istilah paragraf. Memahami isi paragraf jauh lebih mudah daripada memahami isi buku sekaligus.

Berdasarkan hal tersebut, tersirat dua fungsi paragraf yakni (1) sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan, (2) memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.

Penulisan paragraf yang terencana baik selalu bersifat logis sistematis. Paragraf tersusun baik merupakan alat bantu baik bagi pengarang maupun bagi pembaca. Seperangkat kalimat itu akan memungkinkan pengarang mengembangkan jalan pikirannya secara sistematis pula. Fungsi paragraf  (3) adalah memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara sistematis. Bagi para pembaca kalimat-kalimat yang tersusun secara sistematis itu sangat memudahkan menelusuri serta memahami jalan pikiran pengarang. Fungsi paragraf yang (4) adalah mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran pengarang serta memahaminya.

Paragraf yang baik selalu berisi ide pokok. Ide pokok itu merupakan bagian yang integral dari ide pokok yang terkandung dalam keseluruhan karangan. Ide pokok paragraf tidak hanya merupakan bagian dari ide pokok keseluruhan tetapi juga mempunyai relevansi dan menunjang ide pokok tersebut. Melalui fragmen-fragmen ide pokok yang tersirat dalam tiap paragraf , maka akhirnya pembaca sampai kepada pemahaman total isi karangan. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa paragraf berfungsi sebagai (5) alat penyampai fragmen pikiran dan (6) penanda pikiran baru mulai berlangsung.

Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf sering juga digunakan sebagai pengantar, transisi atau pengalihan dari suatu bab ke bab lain. Bahkan tidak jarang paragraf digunakan sebagai penutup. Di sini paragraf berfungsi (7) sebagai pengantar, transisi dan konklusi.

Dengan demikian, maka sampailah kita kepada suatu simpulan bahwa paragraf berfungsi sebagai:

1. Penampung fragmen pikiran atau ide pokok

2. Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang

3. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis

4.  Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang

5. Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada para pembaca

6.  Penanda bahwa pikiran baru dimulai

7. Dalam rangka keseluruhan karangan paragraf dapat berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan penutup (konklusi)

 

C. Syarat-Syarat Paragraf

Paragraf  merupakan bagian karangan yang terdiri dari beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran. Ada tiga syarat agar terbentuknya paragraf yang padu, yaitu kepaduan, kesatuan, dan kelengkapan.

1. Kepaduan Paragraf

Seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, untuk kepaduan langkah yang harus di tempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan terpadu.

Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok ,satu topik/masalah. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.

2. Kesatuan Paragraf

Selain kepaduan, persyaratan penulisan paragraf yang baik adalah prinsip kesatuan. Yang di maksud kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang di wujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang di letakkan di awal paragraf di sebut paragraf deduktif,sedangkan yang di letakkan di akhir paragraf di sebut dengan paragraf induktif.

3. Kelengkapan Paragraf

Sebuah paragraf di katakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi keterangan, rincian, dan banyak lagi. Kalimat penjelas berarti apabila di hubungkan dengan kalimat yang ada di dalamnya, kemudian kalimat penjelas sering memerlukan kata penghubungan antar kalimat atau kata penghubung intrakalimat.
Kata penghubung itu sendiri berguna untuk menghubungkan kata-kata yang rancu dalam suatu paragraf atau kata yang kurang jelas dalam suatu paragraf.


D. Unsur-Unsur Paragraf

Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka paragraf harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis  itu ialah unsur-unsur paragraf seperti:

1. Ide Pokok

Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok biasanya berupa kata, frase atau klausa

2. Kalimat Topik

Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih abstrak

3. Ide Pengembang

Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa

4. Kalimat Pengembang

Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk kongkret

5. Kalimat penegas

Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf

6. Transisi

Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu karangan

Keenam unsur paragraf tersebut kadang-kadang bersama-sama, kadang-kadang  hanya sebagian  tampil dalam suatu paragraf.

Contoh paragraf yang memiliki unsur lengkap

Sebaliknya di rumah, Pak Ali sering marah-marah. Sarapan pagi terlambat dihidangkan apalagi keadaan dingin ia langsung memukul-mukul meja makan sambil memaki-maki pelayan dapur. Kamar tidur tidak bersih giliran pelayan kena omelan. Bila letak buku atau surat-surat berubah dari semula maka ia langsung menegur istri atau anaknya. Kalau pekarangan dan mobil tidak bersih, alamat pelayan taman kena “semprotan”. Boleh dikata Pak Ali melampiaskan marahnya setiap ada yang tidak beres di rumah.

Contoh paragraf yang hanya memiliki lima unsur

Umumnya masyarakat Indonesia peramah. Hampir semua anggota masyarakatnya mau membantu bila diminta. Tamu asing yang minta penjelasan tentang sesuatu akan dibantunya dengan senang hati. Bertemu dengan siapa saja di jalan akan disapanya dengan sopan dan ramah. Mereka tidak pernah cemberut menghadapi tamu-tamunya.


E. Jenis-jenis Paragraf

Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagi sebuah paragraf.  

1. Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi Kalimat Topik

Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :

a. Paragraf Deduktif

Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya ditempatkan pada bagian awal paragraf, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf. (urutan umum-khusus)

Contoh:

Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang penyakit.

b. Paragraf Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan. (urutan khusus-umum)

Contoh:

Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas yaitu ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu, maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih menyosialisasikan bahaya banjir kepada masyarakat. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya.

c. Paragraf Deduktif-Induktif (Paragraf Campuran)

Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

Contoh:

Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat, murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung berapi sangat menarik perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat.

d. Paragraf Penuh Kalimat Topik

Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Contoh:

Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku.

2. Jenis Paragraf  Berdasarkan Sifat Isinya (Jenis Cerita)

Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan. Penyelarasan sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.

Berdasarkan sifat isinya (jenis cerita), paragraf dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:

a. Paragraf Persuasi

Yaitu isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, dan eksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti buku, skripsi, makalah, dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.

Contoh:

Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah–sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing–masing untuk membuang sampah pada tempatnya.

b. Paragraf Argumentatif

Yaitu isi paragraf yang membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.

Contoh: 

Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 – 2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009 – 20010.

c. Paragraf Naratif

Yaitu isi paragraf yang menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.

Contoh: 

Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.

d. Paragraf Deskritif

Yaitu isi paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.

Contoh: 

Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci.

e. Paragraf Eksposisi 

Yaitu isi paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

Contoh:

Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gajah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. Pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw.

3. Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsinya dalam Karangan

Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:

a. Paragraf Pembuka

Bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan .

Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:

1).  Menghantar pokok pembicaraan

2).  Menarik minat pembaca

3).  Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Setelah memiliki ketiga fungsi tersebut, dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka, yaitu:

1) Kutipan, peribahasa, anekdot

2) Pentingnya pokok pembicaraan

3) Pendapat atau pernyataan seseorang

4) Uraian tentang pengalaman pribadi

5) Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan

6) Sebuah pertanyaan. 

b. Paragraf Pengembang/Paragraf Isi

Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:

1) Mengemukakan inti persoalan

2) Memberikan ilustrasi

3) Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya

4) Meringkas paragraf sebelumnya

5) Mempersiapkan dasar bagi simpulan

c. Paragraf Penutup

Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan, penyajian harus memperhatikan hal sebagai berikut :

1) Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang

2) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian

3) Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dapat menimbulkan kesan yang medalam bagi pembacanya.

 

F. Pola Pengembangan Paragraf

Menulis paragraf berarti mengembangkan paragraf. Sebuah paragraf merupakan hasil pengembangan sebuah pernyataan menjadi sekelompok pernyataan yang berkaitan. Pernyataan yang dikembangkan itu merupakan ide atau gagasan sedangkan pernyataan-pernyataan lain merupakan pernyataan pengembang atau pernyataan penjelas.

Dalam mengembangkan paragraf ada beberapa pola yang lazim digunakan. Dalam tulisan ini akan dibicarakan pola-pola pengembangan seperti berikut:

 

1.  Paragraf  Pola Pengembangan Tanya Jawab

Paragraf jenis ini dikembangkan dengan pertanyaan terlebih dahulu. Lazimnya, kalimat pertama merupakan kalimat pertanyaan yang mengandung ide paragraf. Kalimat pengembangannya berupa jawaban atas pertanyaan tadi. Kalimat-kalimat jawaban merupakan kalimat penjelas atau pengembang paragraf.

Contoh:

Mengapa Marsinah diculik lalu dibunuh secara kejam? Menurut sebuah versi, kekejaman itu dilakukan karena Marsinah memiliki informasi penting tentang penyelewengan hukum atau praktik produksi illegal oleh perusahaan tempat ia bekerja. Ia, kabarnya, mau membeberkanya keluar kecuali jika pihak perusahaan memenuhi tuntutannya: memperbaiki kondisi buruh dan membatalkan PHK atas beberapa kawannya.

Paragraf tersebut didahului pertanyaan karena selain bertujuan memberikan penegasan terhadap topik pembicaraan, yakni penculikan dan pembunuhan Marsinah yang secara kejam, juga penulis belum bisa meyakini alasan pembunuhan tersebut. Jadi, pertanyaan yang dikemukakan pada awal paragraf, diantaranya mendukung fungsi menengaskan topik dan mengembangkan alasan.


2. Paragraf  Pola  Pengembangan Sebab-Akibat

Paragraf sebab akibat yaitu paragraf yang pengembangannya memanfaatkan makna hubungan sebab akibat antarkalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah terbinanya hubungan sebab akibat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.  Jadi hubungan sebab akibat ini merupakan satu rangkaian yang berkesinambungan.

Contoh:

Pariwisata itu ada karena adanya wisatawan. Wisatawan itu ialah orang-orang yang diburu oleh keinginan untuk melihat atau menikmati peristiwa keanehan, keagungan serta keindahan sebanyak mungkin dengan biaya yang serendah mungkin dan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Maka pengusaha yang dibingkai atau dikondisikan dengan psikologi yang seperti itu menciptakan prasarana dan sarana untuk memuaskan tuntutan atau kehendak tersebut. Hotel-hotel, perusahaan, penerbangan, perusahaan taksi, restoran, dan night clubs dipackage, digiring oleh pengusaha untuk menyongsong sikap yang demikian.

Sesuai dengan contoh tersebut, paragraf sebab akibat berdasarkan pola nalar pengembangannya, tergolong paragraf induktif, paragraf yang ide atau gagasannya terletak pada akhirnya paragraf.

 

3. Paragraf  Pola Pengembangan Contoh atau Ilustrasi

Sesuai dengan sebutannya, paragraf contoh atau paragraf ilustrasi, paragraf jenis ini dikembangkan dengan menggunakan contoh atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi inilah yang memberikan penjelasan akan kebenaran ide atau gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif, atau paduan keduanya.

Contoh:

Di Singapadu sekarang kita bisa menyaksikan kecak yang dipertunjukan dalam waktu kurang dari satu jam, bahkan bila diperlukan konsumen, pertunjukan bisa lebih singkat lagi. Demikian pula tarian-tarian lainnya dapat kita saksikan dalam bentuk yang condensed. Di pantai-pantai yang terbaik di bagian selatan Bali, terutama di kawasan Sanur, orang banyak yang terkejut dan sedih melihat semakin ciutnya daerah bebas mereka untuk melakukan upacara yang mereka perlukan tanpa harus minta izin terlebih dahulu. Lebih menyedihkan lagi bagi mereka apabila pada suatu saat terpancang papan pengumuman “DILARANG MASUK”. Salam dalam bahasa Inggris “hallo”, di Bali sekarang ternyata berkembang menjadi bermacam-macam arti; paling sedikit ada dua arti. Arti yang pertama, salam ramah- tamah biasa yang ditujukan pada orang asing, dan yang kedua, “Tuan belilah barang dagangan saya.” Contoh-contoh di atas merupakan gambaran bahwa betapa bergesernya nilai-nilai sosial dan agama di kawasan Bali.

 

4. Paragraf  Pola Pengembangan Alasan atau Keterangan

Perkataan “alasan” bisa diganti dengan “keterangan”. Sebab pada hakikatnya, alasan itu merupakan keterangan. Paragraf alasan ialah paragraf yang pengembangan ide utamanya memanfaatkan penjelasan yang bermakna alasan. Alasan-alasan inilah yang memperkokoh ide paragraf sehingga kebenaran ide itu dapat diterima pembacanya.

Contoh:

Buat suatu negara yang sedang berkembang, pariwisata tampak merupakan suatu harapan kemungkinan yang menarik. Hal ini disebabkan karena dua modal utama bagi berhasilnya pariwisata, yakni kekhasan tradisi kebudayaan dan pemandangan alam biasanya dimiliki oleh negara-negara ini. Statusnya yang masih ditengah perjalanan dari keadaan  “masyarakat lama” menuju ke keadaan “negara modern” memberi negara berkembang itu warna dan corak yang khas pada serat anyaman dari bahan masyarakatnya. Status “masyarakat lama” yang biasanya menonjolkan kekhasan adat istiadat dan bahasa dari suatu lingkungan pertanian yang pernah ketat masih merupakan ciri yang menarik di sebuah negara berkembang.

 

5. Paragraf  Pola Pengembangan Perbandingan atau Analogi

Paragraf perbandingan ialah paragraf yang isinya merupakan perbandingan tentang dua hal yang baik yang menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Sebagai teknik pengembangan, perbandingan ini bisa bertujuan menjelaskan satu hal dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding, atau menjelaskan kedua hal yang dibandingkan itu sekaligus.

Contoh:

Yang dimaksud masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian masyarakat perkotaan juga terletak pada sifat-sifat kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat perbedaan dalam hal perhatian, khususnya terhadap keperluan hidup. Jika masyarakat pedesaan mempunyai perhatian utama dan perhatian khusus terhadap keperluan dasar dari kehidupan, seperti pakaian, makanan, rumah, dan sebagainya, maka masyarakat perkotaan, terhadap hal-hal tersebut mempunyai pandangan yang berbeda.

 

6. Paragraf Pola Pengembangan Definisi

Sesuai dengan sebutannya, paragraf definisi merupakan paragraf yang mengembangkan definisi atau pembatasan sebuah istilah. Dalam sebuah paragraf definisi, sebuah istilah mungkin didefinisikan , mungkin pula dibacakan pengertiannya.

Contoh:

Istilah demokrasi biasanya diterjemahkan dengan kata kedaulatan rakyat. Ungkapan tersebut sering diartikan dengan pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi dalam pengertian ini hanya menggambarkan satu segi dari pengertian demokrasi yang sebenarnya. Pada hakikatnya, demokrasi merupakan sistem mentalitas untuk membina kehidupan bersama dalam masyarakat. Mentalitas yang dimaksud ialah mentalitas dalam pengertian cara berpikir, bersikap dan berbuat.

 

7. Paragraf  Pola Pengembangan Deskripsi atau Pemerian

Paragraf pemerian adalah paragraf yang menyajikan sejumlah rincian tentang sesuatu yang lebih cenderung pada fakta daripada khayalan. Pemerian ini bisa berupa rincian tentang bentuk, ruang, waktu, peristiwa, atau keadaan. Kadang-kadang urutan pernyataannya tidak ketat. Artinya, urutan pernyataan dalam sebuah paragraf pemerian bisa dirubah, walaupun tidak selamanya.

Contoh:

Desa Ubud yang setiap harinya tertib, hening, senyap, tempat para senimannya menghabiskan sebagian waktunya dengan kerja kreatif, kali ini berubah laksana sebuah akuarium yang kemelut. Tak ada wajah-wajah suram yang memancarkan rasa duka cita. Sesuai dengan kepercayaan masyarakat Bali yang menghendaki agar khalayak melepas sang almarhum menuju nirwana dengan tenang. Yang terlihat hanya warna-warni merah, wajah cerah, serta suara gembira yang gemuruh. Para wanita mengenakan baju kebaya, kain, dan selendang berwarna semarak . Laki-lakinya mengenakan kain samping yang tradisional, yaitu kain petak-petak hitam putih. Putih warna bajunya, putih ikat kepalanya. Matahari agak muram seperti enggan menyengatkan sinarnya.

 

8. Paragraf  Pola Pengembangan Proses

Seperti halnya paragraf pemerian, paragraf proses pun tergolong jenis paragraf deskriptif. Sesuai dengan namanya, paragraf proses ialah paragraf yang menjelaskan proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu.urutan langkah dalam melakukan sesuatu.

Contoh:

Setelah sampai di darat, kendurkan semua pakaian korban yang sekiranya menyesakkan dirinya. Bersihkan mulutnya dari pasir atau lumpur, dan lepaskan gigi palsunya (kalau ada). Selanjutnya, telungkupkan badannya, dan berdirilah Anda mengangkanginya. Sambil membungkukan badan ke depan, tempatkan kedua tangan Anda pada perutnya dekat rusuk bawah. Angkatlah perutnya sehingga kepalanya merunduk ke tanah dan air keluar dari mulutnya. Jika pernapasannya berhenti, segeralah beri dia pernapasan buatan.

 

9. Paragraf  Pola Pengembangan Penguraian

Paragraf jenis ini dikembangkan dengan cara menguraikan atau memilah-milah (mengklasifikasi) sesuatu. Dengan pernyataan lain, paragraf penguraian atau pemilahan ialah paragraf yang berisi penjelasan secara terurai atau pemilahan sesuatu secara rinci. Contoh-contoh di bawah ini akan membantu memberikan kejelasan tentang batasan di atas.

Contoh:

Berdasarkan peristiwa politik dan dokumen resmi kenegaraan, dalam perjalanan hidupnya bahasa Indonesia memiliki dua macam kedudukan. Pertama, bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimilikinya sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedua, bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa negara. Kedudukan ini dimilikinya sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36.

 

TUGAS MANDIRI

I. Esai

Baca dan simak paragraf berikut ini.

Para ilmuwan dari Singapore University of Technology and Design (SUTD) memberikan prediksi kapan virus Korona di Indonesia berakhir. Prediksi diunggah dalam laman resmi SUTD dengan judul When Will COVID-19 End. Hasil prediksi memperkirakan virus Korona di Indonesia berakhir pada 6 Juni 2020. Saat itu, Indonesia diperkirakan bisa mengatasi 97 persen dari total kasus pandemik Covid-19. Sementara pada 23 Juni 2020, Indonesia bisa mengatasi lebih banyak kasus COVID-19 yaitu sekitar sekitar 99 persen kasus infeksi virus Korona.

Setelah membaca paragraf di atas, jawablah pertanyaan berikut:

1. Tentukan:

      a. Kalimat topik
b. Kalimat penjelas
c. Pikiran utama
d. Pikiran penjelas

2. Sebutkan jenis paragraf di atas berdasarkan letak pikiran utamanya.



II. Kuis Multiple-Choice (Pilihan Berganda)

1. Seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis  yang mengandung satu kesatuan ide pokok. 

a. Pengertian kalimat

b. Pengertian frasa

c. Pengertian klausa

d. Pengertian paragraf

 

2. Tiga syarat agar terbentuknya paragraf yang padu, yaitu kecuali:

a. kepaduan

b. kesatuan

c. gabungan kata

d. kelengkapan.

 

3. Ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak.

a. Kalimat topik

b. Ide pokok

c. Ide pengembang

d. Kalimat pengembang.

 

4. Manakah di bawah ini yang merupakan paragraf?

a. Sabtu, 14 Desember 2019, di Pasar Pancurbatu Kecamatan Medan Tuntungan tepatnya pukul 02:00 WIB, aku melihat banyak mobil pengangkut sayur mayur berseliweran. Selain itu, para pembeli berupa agen, penjual sayur kaki lima, penjual sayur keliling, tampak sibuk memburu para tengkulak yang membawa aneka sayur mayur sesuai kebutuhannya.

b. Alur transportasi berawal dari petani menggunakan mobil pick-up kecil untuk mengantarkan cabai merah keriting segar ke tengkulak, selanjutnya tengkulak mengirim cabai merah keriting segar ke PIKJ dengan truk besar yang memiliki kapasitas kisaran 1-2 ton.

c. Kau pantas mendapatkan predikat teladan setelah berkorban waktu dan tenaga.

d. Kemendikbud memandang perlu dilakukannya penyesuaian terhadap evaluasi SKB empat Menteri yang dikeluarkan pada pertengahan Juni lalu, salah satunya pertimbangan dampak negatif bila Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan berkepanjangan.

 

5. Berikut ini yang merupakan contoh paragraf deduktif-indiktif (paragraf campuran) adalah:

a. Internet sangat bermanfaat bagi manusia. Dengan kebebasan mengakses jaringan internet, kita dapat mudah mengetahui berbagai informasi di belahan dunia mana pun. Selain menjadikannya sebagai media informasi, internet juga digunakan sebagai alat komunikasi bagi sebagian orang yang menggunakan aplikasi sosial media. Banyak hal yang ternyata bisa dijangkau hanya dengan sekali klik menggunakan jasa internet sehingga masyarakat pun sangat terbantu dengan kemudahan ini. (deduktif)

b. Setelah aksi tolak UU Cipta Kerja berlangsung kurang lebih tiga jam sejak pukul 13:00 WITA, Wagub Kaltim mengaku telah menerima daftar pasal dalam UU Omnibus Law Cipta Kerja yang dipersoalkan para peserta aksi dan mengaku akan meneruskan tuntutan tersebut kepada pemerintah pusat. (kalimat)

c. Masa sekarang banyak jenis olahraga yang dikenal luas termasuk lari. Lari memberikan manfaat yang besar bagi tubuh. Satu di antara manfaat lari adalah menjaga metabolisme tubuh dan sistem peredaran darah semakin lancar. Selain itu, lari dapat dilakukan tanpa perlu persiapan yang rumit seperti olahraga lainnya. Maka tidak heran, olahraga lari semakin banyak diminati masyarakat.

d. Kanker paru merupakan satu diantara penyakit yang mengancam keselamatan perokok. Baik perokok aktif maupun perokok pasif. Hal ini berasal dari asap yang dihasilkan dari proses merokok yang di dalamnya terdapat kandungan zat kimia berbahaya seperti tar dan nikotin. Oleh sebab itu, anjuran untuk berhenti merokok harus digerakkan oleh semua lapisan masyarakat. (induktif)

 

6. Berikut ini merupakan jenis paragraf berdasarkan fungsinya dalam karangan, kecuali:

a. Paragraf narasi

b. Paragraf pembuka

c. Paragraf pengembang/paragraf isi

d. Paragraf penutup.

 

7. Tentukan jenis pola pengembangan pada paragraf berikut ini: 

Donald Trump mengklaim bahwa kasus Covid-19 tidak berbahaya? Ketika 2,8 juta penduduknya telah terinfeksi virus Corona, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, justru mengklaim 99% kasus Covid-19 tidaklah berbahaya. Hal itu diungkapkannya, usai memaparkan AS yang saat ini telah menguji hampir 40 juta orang untuk virus corona. Tak hanya itu, Trump bersikeras bahwa strateginya untuk mengatasi Covid-19 "bergerak dengan baik" meskipun beberapa negara melaporkan peningkatan jumlah kasus.

a. Paragraf  pola  pengembangan sebab-akibat
b. Paragraf  pola pengembangan contoh atau ilustrasi
c. Paragraf  pola pengembangan alasan atau keterangan
d. Paragraf  pola pengembangan tanya-jawab.

 

8. Berdasarkan sifat isinya (jenis cerita), paragraf berikut ini dapat digolongkan pada:

Wortel adalah jenis umbi-umbian yang tumbuh di dalam tanah. Wortel memiliki banyak manfaat bagi tubuh karena mengandung zat gizi yang tinggi. Salah satunya yaitu vitamin A yang berfungsi untuk menjaga kesehatan mata. Selain itu, wortel juga bermanfaat untuk kecantikan wajah serta menjaga metabolisme tubuh.

a. Persuasi

b. Eksposisi

c. Deskripsi

d. Argumentasi

 

9. Berdasarkan sifat isinya (jenis cerita), paragraf berikut ini dapat digolongkan pada:

Ya, saya setuju prospek lulusan manajemen fakultas ekonomi cerah pada masa depan. Karena di Indonesia mulai banyak perusahaan baru yang tentunya sangat membutuhkan sarjana manajemen untuk mengatur perusahaan agar menjadi berkembang untuk kedepannya. Selain itu, satu perusahaan membutuhkan cukup banyak lulusan manajemen. Jadi, akan sangat banyak lowongan pekerjaan bagi sarjana manajemen.

a. Persuasi

b. Eksposisi

c. Deskripsi

d. Argumentasi

 

10. Paragraf Pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus difungsikan untuk, kecuali.

a. Menghantar pokok pembicaraan

b. Menarik minat pembaca

c. Menyimpulkan pokok pembicaraan

d. Menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan



DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lahmuddin. 2006. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia

HS., Widjono. 2012. Bahasa Indonesia. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Pergurusn Tinggi. Jakarat: PT. Grasindo. 

Lubis, Winaria dan Dadi Waras Suhardjono. 2019. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Sahabat Pena. ISBN 978-623-7440-11-6 

Ramlan, M. 1993. Paragraf, Alur Pikiran, dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset 

Satata, Sri, Devi S, Dadi W. 2012. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAGAM DAN LARAS BAHASA INDONESIA

SURAT DINAS

EKSPLORASI TEKS AKADEMIK