Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

TATA EJAAN BAHASA INDONESIA

Gambar
  A.  Sejarah Singkat Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca. Perkembangan ejaan di Indonesia diawali dengan ejaan Charles Adriaan van Ophuijsen  atau lebih dikenal dengan ejaan Van Ophuijsen . Ejaan van Ophuijsen  ditetapkan sebagai ejaan bahasa melayu pada 1901. Ciri khas yang menonjol adalah penggunaan huruf j  untuk menuliskan kata-kata jang dan sajang, penggunaan huruf oe untuk menuliskan kata goeroe dan kamoe , serta digunakannya tanda diakritik dan trema pada kata ma’moer   dan do’a. Sekadar diketahui, perubahan sistem ejaan bahasa Indonesia sudah terjadi beberapa kali. Pada 1947, bahasa Indonesia menggunakan sistem Ejaan Soewandi, kemudian sistem Ejaan Melindo pada 1959, dan EYD (Ejaan yang Disempurnakan) pada 1972 hingga 2015. Setelah mengalami perkembangan kedudukan Ejaan van Ophuijsen tergantikan oleh Ejaan Soewandi. Ejaan Soewandi atau Republik ditetapkan pad